Masa-Masa Sekolah


Bismillahirrohmanirrohin...

 

Guys, aku bersekolah di SD Negeri 3 Kasugengan Kidul, Kec. Depok Kab. Cirebon.

Enam tahun lamanya aku menempuh pendidikan dasar. Setelah aku lulus SD tahun 2005 (kalo nggak salah..hehehe) lalu aku melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Palimanan, masih di Kabupaten Cirebon juga sih. Nah, di SMP ini aku memulai diriku bergabung diekstrakurikuler Paskibra dan Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dan waktu aku kelas 2 aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dikepengurusan OSIS tersebut aku menjadi Wakil Ketua, aku benar-benar menikmati masa-masa itu, karena aku banyak belajar dari kakak-kakak kelas, sedikit-sedikit aku mengasah diriku belajar berorganisasi. Teman, kamu tau nggak sih apa itu cinta monyet??? Pasti kalian juga pernah merasakan hal yang sama saat duduk di bangku SMP. Yup, "Cinta Monyet" singkat cerita aku naksir sama kakak kelasku yang duduk di kelas IX D namanya Kak Ferly. Dia dulu juga sama menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS, hehehe. Kita keren kan? :-P

Tapi, aku nggak sempat merasakan pacaran sama dia, coz dia sudah punya cewek. Hiihii, jadi kalo kisah aku ini kayak lagu dangdut "Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan" wkwkkwkwk. 

Lucu juga yaaa kalo inget itu, aku bisa ngakkkakk sendiri. Oooh iya aku juga nggak ngerasa sakit hati, namanya juga cinta monyet jadi yang ngerasa sakit cuma monyetnya aja kali cintanya mah baik-baik aja. Aku dilatih karate oleh seorang guru yang sangat baik dan bijaksana, aku kenalin yaa. Namanya Sempai Pujiyanto, beliau adalah satu-satunya pelatih yang masih sabuk Coklat. Sempai bukan tidak mampu untuk melanjutkan kesabuk Hitam. Yang beliau inginkan adalah mencetak generasi karate yang kokoh, kuat dan tetap menjaga sopan santun. Dan terciptalah aku atlet karate yang masih sabuk Coklat, namun aku bangga. Karena aku tak memiliki sifat untuk sombong, karena banyak sekali atlet-atlet remaja yang sudah memegang sabuk Hitam dan membuat mereka lupa daratan.

Aku sering banget ikut Kejuaraan Karate dari mulai se-Kabupaten, se-Wilayah III Cirebon dan akhirnya aku ikut Kejuaraan Nasional (Kejurna) Sunan Kali Jaga Cup, berlangsungnya kejuaraan ini selama satu Minggu di Yogyakarta, aku nggak tau tepatnya kapan yang jelas waktu aku kelas IX (maaf lupa.. :D).

Walaupun nggak menang tapi jujur aku senang karena kejuaraan itu ada tim Karate Malaysia yang ikut serta (mereka dapat undangan khusus), jadi aku bisa belajar deh dari cara mereka bertanding. Sebuah slogan berbunyi "Mencari ilmu itu tidak harus di lingkungan pendidikan seperti sekolah, ilmu bisa kita dapatkan dari mana saja dan kapan saja. Di pasar, di mol, di kantor, di masjid bertemu dengan kenalan baru juga bisa mendapatkan ilmu kok". Hehe, aku sok bangeeet yee ngomongnya.

Selama di SMP prestasi karateku belum pernah mendapatkan juara satu, aku selalu kalah dan jadi runner up. Sediiiih bangeeeet yaaa, faktor kekalah itu nggak murni dari kesalahan aku atau kekurangan aku. Aku pernah dicurangi sama salah seorang pelatih Kab. Cirebon (Nggak usah aku kasih tau namanya yaa...) Aku sering banget ketemu dengan jawaranya diawal, nggak tanggung-tanggung aku langsung skakmat dan tumbang diawal pertandingan, so good bye Shila dari lapangan...!!!!! Itu semua nggak bikin aku "galau" (dulu nggak ada istilah itu) atau pun patah semangat. Justru dari kelicikan itu aku jadi makiiiiin gigih untuk berlatih. 2008 Aku lulus dari SMP dan melanjutkan ke Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 1 Palimanan.

Saat SMA aku memutuskan untuk pindah tempat latihan, aku hijrah latihan ke Pertamina Klayan, aku dilatih oleh Sempai Ujang Rachmat, beliau adalah Majelis Sabuk Hitam di Jawa Barat beliau juga DAN III (Tinggakatan sabuk hitam, red). Alhamdulillah prestasiku semakin meningkat, aku bisa mengalahkan yang dulu sempat mengalahkanku... Saat itu aku bertemu kembali dipertandingan KNPI Cup Kejuaraan Karate se-Jawa Barat Plus. Ingeeet banget waktu itu semua dewan juri mengangkat bendera, priiiiiiiiit..! serentak bendera biru berkibar, mengapa bendera biru karena saat itu aku memakai pita biru.

Alhamdulillah, aku langsung sujud syukur atas pertolongan Allah SWT. Melaju ke final, aku bertemu dengan Ajeng asal Kab. Bandung. Aku kalaah, skornya beda tipis 3-2. Hmmm... Ya sudah yang terpenting adalah aku mencoba menjadi yang terbaik. Kalo itu adalah jalan yang Allah kasih buat aku. Cerita karate masih panjang bangeeeeeet. Aku nggak lanjutin yaaa, udah ngantuuuk nih. Daadah Karate... :D

Waktu SMA juga aku bergabung dengan Radar Cirebon, sebuah perusahaan yang berbasis media massa ini adalah bagian dari Jawa Pos. Posisiku saat itu adalah sebagai wartawan junior, sesuai dengan nama koran anak sekolah yaitu Radar Junior. Radar Junior ini lalu dibagi lagi ke Xpresi sebuah halaman pada koran Radar Cirebon. Dari situlah aku belajar merangkai kata-kata. Aku banyak bertemu orang-orang sukses, seperti Bp. Dahlan Iskan sekarang sebagai Menteri BUMN, Bp. Yanto S Utomo sebagai CEO Radar Cirebon, Bp. Toto Suwarto sebagai GM Radar Cirebon dan artis-artis Ibu Kota yang berkunjung ke Cirebon. Alhamdulillah senag sekali rasanya. Semoga Allah SWT menjadikanku wanita yang sukses dan dermawan, aamiin.

Guys, sampai disini dulu yaaa perjumpaan kita, Insya Allah aku lanjutin lagi ceritanya. Okaaay, semoga kita semua selalu dilindungi oleh Allah SWT, aamiiin.


















 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunday "April"